Rabu, 05 November 2014

Konsep Dasar Teknologi Pendidikan

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang, yang giat membangun negaranya. Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan untuk itu melalui pendidikan. Dalam zaman kemajuan ilmu pengetahuan ini para ahli berusaha untuk meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science. Dengan metode mengajar yang ilmiah diharapkan, proses belajar mengajar itu lebih terjamin keberhasilannya. Inilah yang sedang diusahakan oleh teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan memberi pendekatan yang sistematis dan kritis tentang proses belajar mengajar. Teknologi pendidikan memandangnya sebagai suatu masalah yang harus dihadapi secara rasional dengan menerapkan metode pemecahan masalah. Penerapan Teknologi di lembaga pendidikan merupakan jawaban persoalan yang sekarang ini dialami oleh dunia pendidikan kita. Sebagai salah satu bagian dari sistem yang ada, teknologi pendidikan sebenarnya adalah suatu cara atau teknis bagaimana agar anak didik secara maksimal mampu menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru-gurunya atau anak dengan cara belajar dari proses alam sekitarnya.

B. PEMBAHASAN
1.     Pengertian Teknologi Pendidikan
Istilah teknologi berasal dari bahasa yunani technologia  yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment  atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti “art”  adalah keterampilan (skill), science atau keahlian, keterampilan, ilmu.[1] Sedang dalam arti luas menurut Association for Educational Communication and Technology (AECT) adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan mengelola pemacahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.[2] Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi.
Teknologi bukanlah sekedar mesin dan orang. Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang mencakup orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, mengimplementasikan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang berkenaan dengan semua aspek belajar manusia.
Teknologi pendidikan dapat ditafsirkan sebagai media yang lahir dari perkembangan alat komunikasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya:
a.      Penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam, dan terintegrasi, sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud.
b.     Teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran.
c.      Teknologi pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik.
d.     Teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.
Pengertian lain dari teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Dalam teknologi pendidikan, pemecahan masalah itu terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didisain dan dipilih atau digunakan untuk keperluan belajar, sumber-sumber belajar ini diidentifikasi sebagai pesan,orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar lingkungan.[3]
Sumber belajar untuk teknologi pendidikan yaitu semua sumber yang meliputi data, orang dan barang yang mungkin digunakan oleh si (orang) yang belajar, baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk kelompok, biasanya dalam situasi informal untuk memberikan kemudahan belajar.
Ada dua jenis sumber belajar:
a.      Sumber yang didesain yaitu sumber-sumber yang secara khusus dikembangkan sebagai komponen sistem intruksional yang diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang bersifat formal dan mempunyai tujuan tertentu.
b.     Sumber yang dimanfaatkan yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, diperoleh dan digunakan untuk keperluan belajar.[4]
Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar dikelas, terutama peningkatan prestasi belajar siswa/mahasiswa. Kadang-kadang guru/dosen ingin memilih beban seminimal mungkin dalam pelaksanaan tugas mengajar, ini terbukti, penggunaan metode ceramah (lecture method) monoton paling popular dikalangan dosen/guru. Keterbatasan media teknologi pendidikan disatu pihak dan lemahnya kemampuan dosen/guru menciptakan media tersebut disisi lain membuat penerapan metode ceramah semakin menjamur. Kondisi ini jauh dari menguntungkan. Terbatasnya alat-alat teknologi pendidikan yang dipakai dikelas diduga merupakan salah satu sebab lemahnya mutu studi mahasiswa atau pelajar atau masyarakat pada umumnya.[5]
Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional, disamping cara ini tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan kemajuan lain sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan dan tuntutan ini pulalah yang membuat kebijaksanaan untuk memanfaatkan media teknologi dan pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan. Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai, gagasan-gagasan, sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Ini berarti bahwa pendidikan adalah wadah untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kepentingan hidup manusia.[6]

Selasa, 04 November 2014

Pantun Nasehat Anak

 I
 Anakku sayang,..
 Kini fajar telah menjelang,
 ufuk merah muncul cemerlang,
 Bangunlah dirimu segera sembahyang.
 Bekalmu nanti saat janji pasti telah datang.
 
 Gertakkan gigimu untuk  melawan  godaan syaitan.
 Bangun dan ambil wudhu menghadap Tuhan.
 Panjatkanlah  doa  dengan  rintihan.
 Adukan perihmu tanpa segan.
 
 II
 Anakku...
 Usia muda cukupkan upaya,
 Kerahkan energi beserta daya.
 Agar juangmu  kelak  berjaya.
 Niscaya hidupmu akan bahagia.
 
 Perbanyak lakukan ibadah sunnat.
 Karena ia penjaga semangat.
 Untuk hadapi banyak maksiat.
 Serta atasi cobaan yang berat.
 
 Kalau sekarang banyak bermain,
 hasilnya kelak tentulah lain.
 walau sekarang kau kurang yakin,
 setelah terbukti sesal tak mungkin.
 
 III
 Tahanlah gejolak didalam dada,
 banyak istighfar banyak puasa,
 supaya engkau kuat  perkasa,
 terhindar dari beratnya  dosa.
 
 Masa mudamu masa terbaik,
 siapkan bekal saat kau balik,
 menghadap pada Maha Pemilik,
 amal dosamu akan ditilik.
 
 Masa sekarang banyak menghafal,
 ingatnya cepat dan juga kekal,
 setelah tua otak kan majal,
 lidah pun kelu menjelang ajal.
 
 IV
 Anakku...
 Dimasa muda tuntutlah ilmu,
 karena ia jadi bekalmu,
 untuk dunia dan akheratmu,
 ketika janji sudah bertemu.
 
 Ingat selalu pesan wasiat,
 belajar muda bagai memahat,
 berat terasa banjir keringat,
 tapi lekatnya terasa kuat.
 
 Kalaulah tua baru belajar,
 saat membaca terasa lancar,
 barulah guru pergi keluar,
 lupa semua apa diajar.
 
 V
 Nasehat ibu sampai disini,
 baiknya bila engkau renungi,
 sebagai bekal untuk arungi,
 hidup yang berat kelak jalani.
 
 Walau nasehat ini sederhana,
 disusun dengan sayang karena,
 agar tiada sesal dialam sana,
 tatkala nanti ditanyakan-Nya.
 
 Nasehat pendek ini selesai,
 Maafkan bila salah dan lalai,
 atau keliru dalam mengurai,

kalaulah baik silah dipakai.

Kenali Gaya Kerja Anda

Di tempat kerja, hubungan dengan lingkungan sedikit banyak berpengaruh terhadap prestasi kerja. Hubungan dengan lingkungan dipengaruhi dengan bagaimana bentuk interaksi ketika menyelesaikan pekerjaan, maupun hal yang terkait dengan persoalan di luar pekerja.

Bentuk interaksi ketika menyelesaikan pekerjaan dengan atasan, rekan kerja maupun bawahan dikenal dengan istilah gaya kerja.

Gaya kerja dibedakan menjadi 5 tipe yaitu commanding, marginal, indifferent, humanistic dan enlighting.

Seseorang dapat mengetahui kecenderungan gaya kerja yang dominan melalui kuesioner sebagai alat ukur. Dengan mengetahui gaya kerja, seseorang dapat menggunakan kelebihan dan memperbaiki kelemahan.

1.     Commanding

Gaya kerja commanding atau dikenal juga dengan gaya kerja memerintah. Gaya kerja ini berorientasi pada kekuasaan. Hubungan kerja didasarkan pada pola atasan dan bawahan. Orang dengan gaya kerja ini cenderung merasa benar sendiri. Gaya kerja ini biasanya diperlukan pada saat keadaan kritis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat.

2.     Marginal

Gaya kerja marginal berorientasi pada aturan yang harus dipatuhi dan perintah dari atasan. Orang dengan gaya kerja ini biasanya hanya mengikuti perintah dan tidak kreatif. Gaya kerja ini diperlukan pada tempat kerja yang memerlukan orang tipe hanya do-er atau pelaksana.

3.     Indiffirent

Gaya kerja indifferent atau masa bodoh hanya berorientasi pada tugas sendiri. Seseorang dengan gaya kerja dominan indifferent hanya fokus untuk menyelesaikan kewajibannya tanpa peduli pada keadaan sistem secara keseluruhan. Gaya kerja ini akan tepat diterapkan pada tempat kerja dengan tipikal pekerjaan tak saling bergantung satu dengan lainnya.

4.     Humanistic

Gaya kerja humanistic adalah gaya kerja yang berorientasi pada perasaan. Seseorang dengan gaya kerja ini cenderung untuk menghindari keributan di tempat kerja akibat konflik. Berbeda pendapat adalah sesuatu yang sangat dihindarkan.

Kekurangan dari gaya kerja ini adalah tidak bisanya diambil keputusan secara tegas, apalagi bila waktunya mendesak. Sedangkan kelebihannya adalah membina hubungan yang baik dan kekompakan personil di tempat kerja.

5.     Enlighting


Gaya kerja enlighting merupakan gaya kerja yang dipandang paling ideal untuk diterapkan secara umum. Gaya kerja ini berorientasi pada prestasi atau keberhasilan bersama. Kelebihan gaya kerja ini pada diskusi, proses sharing ide, evaluasi bersama, dan teamwork yang kuat. Gaya kerja ini akan sesuai dengan tipikal pekerjaan yang melibatkan banyak personil dengan peranan sejajar. Penerapan gaya kerja sangat ditentukan juga oleh tempat kerja dan tipikal pekerjaan. Tidak ada gaya kerja yang paling baik, tetapi hanya ada gaya kerja yang paling sesuai.

MENUNGGU !!!

Banyak orang yang suka mengeluh dalam

hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan

nasib buruk yang menimpanya.



Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan

kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?



Ada pepatah bijak mengatakan :

   "You can not chance the wind direction,
       but you can only chance your wing
       direction"




Kita  tidak akan pernah bisa merubah

arah angin, yang dapat kita lakukan

adalah mengubah arah sayap.



Dengan kata lain...



'Realita' kehidupan tidak akan berubah

kecuali kita sendirilah yang mengubah

'sudut pandang' terhadap realita yang ada!



     Fakta: "Tidak ada seorang pun yang

     memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah

     yang menentukan pilihan tersebut!"



Kebanyakan orang akan tertarik sejenak

ketika diingatkan akan hal di atas, tapi

kemudian berlalu kembali.... Sementara

waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak

pernah ada perubahan dalam hidupnya!



Sangat disayangkan.



Seringkali orang tidak berani melakukan

perubahan dalam hidupnya. Dia hanya

menunggu, dan menunggu adanya

perubahan tersebut.



Menunggu bantuan orang lain, menunggu

bantuan teman untuk mendapatkan

pekerjaan yang enak, sampai menunggu

warisan ;-)



Sekarang logikanya, jika memang hanya

dengan menunggu perubahan itu akan

datang, maka jumlah orang sukses

seharusnya jauh lebih banyak.



Bukankah kenyatannya tidak demikian?



Lalu, jika ingin sukses, apa yang

seharusnya kita lakukan?



Ciptakan perubahan!




Jangan selalu menunggu orang lain.

Perilaku dan Pribadi Remaja

A.    Perubahan Pada Remaja
Masa remaja adalah suatu tahap dalam perkembangan jiwa manusia yang merupakan masa perpindahan dari tahap kanak-kanak ke tahap dewasa. Masa remaja di awali dengan masa pubertas, yaitu kematangan alat-alat reproduksi seksual yang diikuti dengan perubahan fisik dan psikis seseorang.

Secara umum ada dua bentuk perubahan yang terjadi pada masa remaja, yaitu        perubahan fisik dan Psikologis :

1.     Perubahan Fisik
Perubahan fisik ini sangat terlihat dari perubahan biologisnya. Pada masa remaja awal seorang remaja putri memiliki sistem reproduksi yang sudah aktif, yang di awali dengan mensturasi.  Jenis hormon estrogen dan progesteron pada seorang remaja putri semakin meningkat aktivitasnya. Sehingga terjadi perubahan pada payudara, kulit menjadi lebih halus, pinggul yang melebar dan sebagainya. Sedangkan fase remaja untuk anak lelaki/ putra diawali dengan mimpi basah. Jenis hormon testosteron pada remaja putra menjadi lebih aktif, sehingga terjadi perubahan suara, otot, tumbuhnya kumis dan sebagainya.

2.     Perubahan Psikologis
Masa remaja merupakan suatu masa yang penuh dengan beberapa gejolak kejadian. Kondisi ini dapat disebabkan meluasnya jangkauan dan wawasan  pergaulan sosial remaja yang menuntut penyusaian diri dengan perubahan fisik yang sangat cepat, sehingga membuat remaja mengalami beban mental, terjadinya perubahan kadar emosi atau perasaan seperti begitu cepat marah, puas, gembira, atau sedih.
Dalam fase ini, suasana hati sangat drastis mengalami perubahan. Sebagaimana dikemukakan Mihalki Csikszentmihalyi  dan Reed Larson (1984) bahwa remaja hanya memerlukan waktu 45 menit saja untuk berubah dari suasana hatinya, seperti  perasaan “senang luar biasa” menjadi “sedih luar biasa”. Sedangkan pada orang dewasa memerlukan waktu beberapa jam. Terjadinya mood swing (perubahan suasana hati) yang drastis seperti ini pada remaja lebih banyak disebabkan oleh beban pekerjaan rumah, tugas sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Namun mood swing ini bukanlah suatu gejala atau masalah psikologis.

B.    Perilaku Remaja
Berbagai karakteristik perilaku dan  masa remaja, terbagi ke dalam dua kelompok   yaitu masa remaja awal (usia 11-13 s.d. 14-15 tahun) dan masa remaja akhir (usia 14-16 s.d. 18-20 tahun) yang meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial,   moralitas, keagamaan,  konatif, emosi afektif dan kepribadian.

1.     Fisik
Pada fase remaja awal, laju perkembangan fisiknya secara umum berlangsung sangat pesat, proporsi ukuran tinggi dan berat badan seringkali kurang seimbang, dan munculnya ciri-ciri sekunder (tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian-bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki.
Sedangkan pada fase remaja akhir, laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat, proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa, dan siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa.

TENTUKAN PERUBAHAN....JANGAN MENUNGGU !!!

Banyak orang yang suka mengeluh dalam

hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan

nasib buruk yang menimpanya.



Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan

kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?



Ada pepatah bijak mengatakan :

   "You can not chance the wind direction,

       but you can only chance your wing
       direction"




Kita  tidak akan pernah bisa merubah

arah angin, yang dapat kita lakukan

adalah mengubah arah sayap.



Dengan kata lain...



'Realita' kehidupan tidak akan berubah

kecuali kita sendirilah yang mengubah

'sudut pandang' terhadap realita yang ada!



     Fakta: "Tidak ada seorang pun yang

     memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah

     yang menentukan pilihan tersebut!"



Kebanyakan orang akan tertarik sejenak

ketika diingatkan akan hal di atas, tapi

kemudian berlalu kembali.... Sementara

waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak

pernah ada perubahan dalam hidupnya!



Sangat disayangkan.



Seringkali orang tidak berani melakukan

perubahan dalam hidupnya. Dia hanya

menunggu, dan menunggu adanya

perubahan tersebut.



Menunggu bantuan orang lain, menunggu

bantuan teman untuk mendapatkan

pekerjaan yang enak, sampai menunggu

warisan ;-)



Sekarang logikanya, jika memang hanya

dengan menunggu perubahan itu akan

datang, maka jumlah orang sukses

seharusnya jauh lebih banyak.



Bukankah kenyatannya tidak demikian?



Lalu, jika ingin sukses, apa yang

seharusnya kita lakukan?



Ciptakan perubahan!




Jangan selalu menunggu orang lain.

Dimanakah Kebahagiaan Itu?


Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-2 di tepi sungai.



Sang Ayah berkata kpd anaknya,
“Lihatlah anakku,
air begitu penting dlm kehidupan ini,
tanpa air kita semua akan mati.”



Pada saat yg bersamaan,

seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air.



Ikan kecil itu mendadak gelisah & ingin tau apakah air itu, yg katanya begitu penting dlm kehidupan ini.



Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kpd setiap ikan yg ditemuinya, “Hai taukah kamu dimana tempat air berada?

Aku tlah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”



Ternyata semua ikan yg tlah ditanya tdk mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air utk bertemu dgn ikan sepuh yg sudah berpengalaman.



Kpd ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yg sama, “Dimanakah air?”



Ikan sepuh itu menjawab dgn bijak,

“Tak usah gelisah anakku,

air itu tlah mengelilingimu,

sehingga kamu bahkan tdk menyadari kehadirannya.

Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”



Sahabatku,

Manusia kadang-2 mengalami situasi yg sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan & kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-2 ia sendiri tdk menyadarinya.



Hari ini,

Mari kita intropeksi diri...

Jangan menjadi orang yg merasa tidak pernah cukup dgn apa yg kita miliki sekarang.



Cukupkan diri dlm segala hal,


Maka kebahagiaan akan otomatis kita rasakan !!!

Biji Sawi & Kebijaksanaan


Ada sebuah cerita Cina kuno tentang wanita yang begitu sedih karena anaknya meninggal dunia. Dalam dukanya, dia mendatang seorang bijaksana, “Doa seperti apa, adakah yang bisa dilakukan untuk membuat anak saya hidup kembali?”

Alih-alih mengusirnya atau memberinya pengertian, orang tersebut berkata kepada wanita itu, “Mintalah biji sesawi dari sebuah rumah yang belum pernah merasakan kesedihan. Kita akan gunakannya untuk mengusir kesedihan itu dari kehidupanmu.”
Mendengar permintaan orang bijak itu, wanita itu segera pergi mencari biji sesawi ajaib itu.

Yang pertama kali di kunjunginya adalah sebuah rumah yang indah, ia mengetuk pintu itu dan berkata, “Saya mencari sebuah rumah yang belum pernah mengalami kesedihan. Apakah rumah ini seperti itu? Tolonglah, hal ini sangat penting bagi saya.”

Mereka berkata, “Anda pasti datang ketempat yang salah,” lalu pemilik rumah itu mulai menjelaskan semua hal tragis yag baru-baru ini mereka alami.

Wanita itu berkata kepada dirinya sendiri, “Siapakah yang dapat membantu orang malang ini, orang yang mengalami kemalangan seperti saya. Sedangkan saya sendiri juga memiliki kesusahan sendiri.”

Wanita itu kemudian tinggal sebentar untuk menghibur si pemilik rumah yang indah itu, lalu melanjutkan pencariannya. Dari satu rumah ke rumah yang lainnya, ia selalu menemui kesedihan. Mulai dari gubuk-gubung reyot hingga rumah yang indah, semuanya memiliki kisah kemalangannya sendiri-sendiri. Setiap kali ia mengetuk pintu dan mengdengar cerita sedih, ia tidak bisa tidak memberikan penghiburan dan akhirnya lupa untuk mencari biji sesawi ajaibnya. Apa yang ia lakukan dari satu rumah ke rumah yang lain, lambat laun mengusir kesedihannya keluar dari hidupnya.


Sahabatku,Tidak seorangpun yang tidak pernah mengalami kemalangan, kesedihan dan duka. Untuk itu sangat tidak tepat jika kita berpikir bahwa diri kita adalah orang yang paling malang di dunia. Bangkitlah dari kesedihan Anda, dan mulailah lihat ke sekeliling Anda. Berikan bantuan, nasihat dan penghiburan kepada orang lain yang juga memiliki kesedihan dan kemalangan. Dengan cara ini, Anda akan menyembuhkan kesedihan Anda.

Tingkatan dan Jenis Hadits

1.     Hadits Shohih (Sah/benar/sehat)
2.     Hadits Hasan (Bagus/Baik)
3.     Hadits Dho’if (Lemah)
4.     Hadits Marfu’ (Semua sanadnya bersandar kepada Rasulullah Saw)
5.     Hadits Mushahhaf (Kesalahan terjadi pada catatan / bacaannya)
6.     Hadits Muttasil (Sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah Saw)
7.     Hadits Mauquf (Sanadnya boleh jadi bersambung, boleh jadi terputus)
8.     Hadits Mun-qoti’ (Dho’if, karena terputus sanadnya)
9.     Hadits Mursal (Dho’if dan Mardud)
10.  Hadits Mu’allal (Terselubung cacatnya / merusak keshohihan Hadits)
11.  Hadits Ghorib (Yang menyendiri)
12.  Hadits Masyhur (Nyata)
13.  Hadits Mudallas (Gelap / Menyembunyikan cacat dalam sanad)
14.  Hadits Mutawatir (Berturut Sanadnya)
15.  Hadits Syadz (Bertentangan)
16.  Hadits Mudraj (Ada tambahan, yang bukan bagian dari Hadits)
17.  Hadits Maqlub (Dho’if. Karena ada pergantian lafaz)
18.  Hadits Mudhtorib (Rusak susunan)
19.  Hadits Mu’adhal (Menggugurkan dua Perawi aslinya)(Hukumnya Dho’if)
20.  Hadits Matruk (Dho’if yang paling buruk. Perawinya tertuduh Pendusta)
21.  Hadits Maudhu’ (Palsu. Kebohongan yang diciptakan dan disandarkan kepada Rasul Saw)
22.  Hadits Munkar (Cacat dan Palsu perawinya kedapatan berbuat Fasiq)

Jika Hadits-hadits yang kita baca terdapat Keterangan yang mengatakan seperti dibawah ini :
7 Imam :   Al-Bukhari. Muslim. Ahmad. Abu Daud. At-Turmudzy. An-Nasa’iy. Ibnu Majah.
6 Imam:   Al-Bukhari. Muslim. Abu Daud. At-Turmudzy. An-Nasa’iy dan Ibnu Majah.
5 Imam :   Ahmad. Abu Daud. At-Turmudzy. An-Nasa’iy. Ibnu Majah.
4 Imam :   Ahmad. At-tirimidzy. An-Nasa’iy. Ibnu Majah.
3 Imam : Abu Daud. At-turmudzy. An-Nasaiy.Muttafaqun ‘Alaih : Al-Bukhari dan Muslim.

Banyak orang yang berjiwa ta’at dan patuh kepada Agama. Tetapi karena pengetahuannya tentang Hadits sangat terbatas, sehingga ia nampak seperti orang yang hidup dalam kegelapan. Yaitu meraba-raba dan seperti berjalan tiada tentu arah tujuan. Tidak ada pegangan yang menimbulkan ketenangan dalam hati untuk menetapkan langkahnya. Dan ia akan berhati-hati dengan tidak ada alasan. Kadang-kadang mereka bisa bersikap sangat pemberani (agresip). Padahal ia berbuat salah.
Maka untuk menghindarkan segala sifat yang buruk dan merugikan diri sendiri seperti yang demikian itu !!! Hendaknya kita selalu mencari tambahan ilmu tentang Hadits. Dengan demikian kita berjalan menurut Cahaya yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. kepada seluruh umatnya. Kita mengharap kepada Allah SWT semoga kita jangan sampai terperangkap dengan Hadits-hadits palsu !!! Yang pada akhirnya kita sendiri yang akan rugi.
Karena dari dahulu hingga sekarang. Kebanyakan dari kita, hanya menerima Cerita-cerita Israiliyat yang sampai kepada kita melalui cerita entah berantah, lalu kita katakan itu adalah Hadits Nabi Saw. Maka sanksinya adalah Neraka ! Oleh karena itu. Wajib bagi kita belajar lagi untuk memperhalus kaji.
Agar jangan menjadi orang yang hanya ikut-ikutan saja, alias ikut saja apa kata orang. Yakni bertaqlid buta (tiada ‘ilmu). Ingatlah ! Neraka tetap menanti kehadiran orang yang demikian ini !Dan semoga para pembaca yang berminat dengan pelajaran ini, kita harapkan untuk mencari atau bertanya kepada Ahli Hadits yang banyak liku-likunya, karena maksud dari pelajaran ini bukan menguraikan ilmu Hadits, tetapi mengurai isi Hadits yang berkaitan dengan ketetapan Ibadah. Maka dipersilahkan menambah ‘ilmu kepada para Ahli Hadits yang Mu’tabar dimanapun ia berada.

Sunnah ada enam Kitab Hadits yang ternama, yang merupakan pegangan penjelasan utama bagi umat Islam. Keenam Kitab tersebut ialah :
  1. Shohih Imam Al-Bukhari.
  2. Shohih Imam Muslim.
  3. Imam Abu Daud.
  4. Imam An-Nasa’iy.
  5. Shohih At-Turmudzy.
  6. Imam Ibnu Majah.


Merayakan Valentine Day = Menuhankan Yesus

Di hari-hari ini, sesekali pergilah ke mall atau supermarket besar yang ada di kota Anda. Lihatlah interior mall atau supermarket tersebut. Anda pasti menjumpai interiornya dipenuhi pernak-pernik —apakah itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga— yang didominasi dua warna: pink dan biru muda.


Dan Anda pasti mafhum, sebentar lagi kebanyakan anak-anak muda seluruh dunia akan merayakan Hari Kasih Sayang atau yang lebih tenar distilahkan dengan Valentine Day.

Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di hari itu, 14 Februari, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih. Valentine Day memang berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti Indonesia.

Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Padahal kenyataannya sama sekali berbeda.

Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan semacamnya sedikit pun tidak mengandung muatan religius. Sedangkan Valentine Day sarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang Islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa musyrik, karena merayakan Valentine Day tidak bisa tidak berarti juga ikut mengakui Yesus sebagai Tuhan. Naudzubilahi min Dzalik. Mengapa demikian?

SEJARAH VALENTINE DAY

Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil. Inilah salinannya:

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.
Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.
Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

TRADISI KIRIM KARTU

Selain itu, tradisi mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan Santo Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, ia mengirim puisi kepada isterinya di Perancis.

Oleh Geoffrey Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin burung-burung dalam puisinya.

Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala.

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi atau lelaki rupawan setengah telanjang yang bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu banyak perempuan bahkan dikisahkan bahwa ibu kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest dengan anak kandungnya itu!

Silang sengketa siapa sesungguhnya Santo Valentine sendiri juga terjadi di dalam Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas.

Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau demikian Gelasius II tetap menyatakan tanggal 14 Februari tiap tahun sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus.

Ada yang mengatakan, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dengan alasan sebagai bagian dari sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.

KEPENTINGAN BISNIS

Kalau pun Hari Valentine masih dihidup-hidupkan hingga sekarang, bahkan ada kesan kian meriah, itu tidak lain dari upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, dan sejumlah pengusaha lain yang telah meraup keuntungan sangat besar dari event itu.

Mereka sengaja, lewat kekuatan promosi dan marketingnya, meniup-niupkan Hari Valentine Day sebagai hari khusus yang sangat spesial bagi orang yang dikasihi, agar dagangan mereka laku dan mereka mendapat laba yang amat sangat besar. Inilah apa yang sering disebut oleh para sosiolog sebagai industrialisasi agama, di mana perayaan agama oleh kapitalis dibelokkan menjadi perayaan bisnis.

PESTA KEMAKSIATAN

Christendom adalah sebutan lain untuk tanah-tanah atau negeri-negeri Kristen di Barat. Awalnya hanya merujuk pada daratan Kristen Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan sebagainya, namun dewasa ini juga merambah ke daratan Amerika.

Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika. Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor oleh daerah koloninya di Amerika Utara.

Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.
Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan “Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary” kepada perusahaan pencetak kartu terbaik.

Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika, produksi kartu dibuat secara massal di selutuh dunia. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar. Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat ‘dating’ yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine Day.

Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara Barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN

Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…,” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut,” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata,“Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan,“Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.”

Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani,“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

Wallahu’alam bishawab.