Selasa, 10 Maret 2015

Sifat Seorang Wirausahawan


Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju atau sukses. Gooffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
1.     Percaya Diri
Sifat-sifat utama di atas dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran orang lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai itu sebagai masukan untuk dipertimbangkan, kemudian anda harus memutuskan segera. Anda harus optimis, orang optimis asal tidak ngawur, Insya Allah bisnisnya akan berhasil. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat maturity.
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi dia mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, dan yang paling tinggi lagi ialah kedekatannya dengan Allah Swt. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.

2.     Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian. Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang selalu memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami kemajuan. Pernah ada seorang mahasiswa yang mengikuti praktik perniagaan di suatu perguruan, ia malu menjinjing barang belanjaannya ke atas angkot dia menjaga gengsinya dengan mencarter mobil taksi. Kebanyakan anak remaja tidak mau berbelanja ke pasar menemani ibunya karena gengsi. Padahal dengan ikut menemani ibu dan melihat suasana pasar, banyak pengalaman bisa diperoleh.
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan itu pekerjaan halal.

3.     Pengambilan Resiko
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati. Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan risiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik orang tuanya, tetapi contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olah raga beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arung jeram, motor cross, karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa didalam wirausaha yang juga penuh resiko dan tantangan seperti, persaingan, harga naik turun, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.

4.     Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang dipimpin.
Ada pemimpin yang disenangi oleh bawahan., mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercayai oleh bawahannya. Namun ada pula pimpinan yang tidak disenangi oleh bawahan, atau dia tidak senang pada bawahannya, ia banyak curiga pada bawahannya. Ia mau mengawasi bawahannya tetapi tidak ada waktu untuk itu. Menanam kecurigaan pada orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat tidak baik pada usaha yang sedang dijalankan. Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsif.

5.     Keorisinilan
Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetap produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya. 

6.     Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausahawan haruslah prespektif, mempunyai visi masa depan, apa yang hendak dilakukan, apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan, seorang wirausahawan harus menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.

7.     Jujur
Sifat jujur akan membawa kepercayaan kepada rekan usaha dan masyarakat sehingga proses dalam berwirausaha akan mudah mendapat dukungan dari berbagi pihak. Sifat jujur juga akan membawa berkah bagi usaha berwirausaha karena sifat yang tidak jujur atau curang akan membawa kecelakaan.

Adapun sifat-sifat lain yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah :
1.     Kreativitas
Sifat Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Apa yang dikatakan kreatifv? Carol Kinsey Goman menulis: Beberapa tahun silam, dalam kolom percaya atau tidak dari koran Ripley, muncul pertanyaan; Selembar lempengan baja harganya 5 dolar. Jika baja ini dibuat sepatu kuda, harganya meningkat menjadi 10 dolar. Jika baja ini dibuat jarum jahit harganya akan menjadi 3.285 dolar dan jika dibuat arloji nilainya akan meningkat menjadi 250.000 dolar. Perbedaan harga 5 dolar dan 250.000 dolar terletak pada kreatifitas. Jadi kreatifitas ialah menghadirkan suatu gagasan baru dari anda. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.
Contoh kegiatan kreatifitas: Pencipta sepatu roda-gabungan antara sepatu dengan roda. Anak-anak menyusun permainan balok-balok ia bisa berkreasi membuat berbagai bentuk susunan balok, yang tadinya belum ia kenal. Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimen nya. Di laboratorium seorang siswa mencoba berbagai eksperimen. Seorang murid membuat karangan dalam Bahas Indonesia. Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi, dan sebagainya.
Jadi kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur data variabel yang sudah ada sebelumnya.
2.     Pemanfaatan Waktu
Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanyalah kita menggunakan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif. Bagi wirausahawan hari libur tidak banyak, bahkan mereka menganggap hari libur sebagai peluang bisnis, mereka tidak libur, tapi melayani kebutuhan masyarakat yang sedang berlibur. Seorang wirausahawan sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim, bias mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri, one-man show.
Bagi wirausahawan, tentu pembicaraan lebih fokus pada bisnis, mana ancaman, yang harus dihindarkan, dan mana peluang yang dapat dimanfaatkan, bertukar pikiran dengan relasi adalah bahan pembicaraan utama para pelaku bisnis.

Fadel Muhammad menyatakan ada tujuh ciri yang merupakan identitas melekat pada diri seorang wirausaha.
1.     Kepemimpinan
Ini adalah faktor kunci bagi seseorang wirausaha. Dengan keunggulan bidang kepemimpinan, maka seseorang wirausaha akan sangat memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja/personal dan efektifitas. Pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor diatas, senantiasa tampil hangat, mendorong pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan dan selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai. 

2.     Inovasi
Inovasi selalu membawa perkembangan dan perubahan ekonomi, demikian dikatakan oleh Joseph Schumpeter. Teori Schumpeter merangsang seseorang untuk berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdaya gunanya sumber ekonomi kearah yang lebih produktif. Seorang wirausahawan, sebagai innovator harus merasakan gerakan ekonomi di masyarakat. Persoalan-persoalan yang muncul dari gerakan ekonomi tersebut selalu diantisipasinya dengan penggunaan inovasi. 

3.     Cara Pengambilan Keputusan
Menurut ahli kedokteran mutakhir terdapat perbedaan signifikan antara fungsi otak kiri atau fungsi otak kanan. Otak kiri berfungsi menganalisa atau menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa didahului suatu argumentasi. Otak kiri dan otak kanan senantiasa dilakukan secara bersama-sama. Setiap orang akan berbeda tekanan pemakaian kedua otak itu. Ada yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Pandangan ini diungkapkan oleh Roger Sperry pada tahun 1981, ia mendapat hadiah Nobel atas pembuktiannya tentang teori otak terpisah ini. Secara umum dari 95 % orang yang menggunakan tangan kanan (tidak kidal), bagian kiri otak tidak hanya mengendalikan bagian kanan tubuhnya tetapi juga melakukan pemikiran yang analitis, linier, verbal, dan rasional. Fungsi otak kiri lah yang bekerja apabila anda membuat neraca pembukuan, mengingat nama dan tanggal, atau penyusunan tujuan dan sasaran. Bagian otak kanan mengendalikan bagian kiri tubuh manusia dan bersifat holistik, imajinatif, non-verbal, dan artistik. Apabila anda mengingat kembali wajah orang, perasaan indahnya musik, atau membayangkan sesuatu, berarti anda memfungsikan otak sebelah kanan. Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif seorang wirausaha yang seakan-akan memiliki indera ke enam.

4.     Sikap Tanggap Terhadap Perubahan
Sikap tanggap wirausahawan terhadap perubahan relatif lebih tinggi dibanding dengan orang lain. Setiap perubahan oleh seorang wirausahawan dianggap mengandung peluang yang merupakan masukan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan. 

5.     Bekerja Ekonomis dan Efisien
Seorang wirausahawan melakukan kegiatannya dengan gaya yang smart (cerdas, pintar, bijak) bukan bergaya seorang mandor. Ia bekerja keras, ekonomis dan efisien, guna mencapai hasil maksimal.

6.     Visi Masa Depan
Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya merupakan pencerminan komitmen-kompetensi konsistensi.

7.     Sikap Terhadap Resiko
Seorang wirausahawan adalah penentu resiko dan bukan sebagai penanggung resiko. Sebagaimana dinyatakan Drucker, mereka yang ketika menetapkan sebuah keputusan telah memahami secara sadar resiko yang bakal dihadapi, dalam arti resiko itu sudah dibatasi dan terukur. Kemudian kemungkinan munculnya resiko itu diperkecil. Dalam hal ini penerapan inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resiko.

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan delapan karakteristik yang meliputi :
1.       Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2.       Lebih memilih risiko yang moderat.
3.       Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4.       Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5.       Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6.       Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
7.       Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
8.       Selalu menilai prestasi dengan uang.

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tinggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer  dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
1.        Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2.     Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam pandangan dan bertindak terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring.
3.     Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis.
4.     Berpikir kreatif dalam kewirausahaan

Menurut Zimmererr untuk mengembangkan keterampilan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan  berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
1.     Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
2.     Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
3.     Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
4.     Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
5.     Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
6.     Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
7.     Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
Bygrave mengemukakan ada 10 D konsep mengenai sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan :
1.     Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tsb.
2.     Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
3.     Doers
Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
4.     Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
5.     Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6.     Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
7.     Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia tidak akan mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8.     Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yng hendak
dicapainya.
9.     Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
10.  Distribute
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
Beberapa kelemahan sifat wirausaha Indonesia :
1.     Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
2.     Sifat mentalitet yang suka menerabas
3.     Sifat tak percaya kepada diri sendiri
4.     Sifat tak berdisiplin murni
5.     Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh
Masyarakat kita begitu cepat ingin menikmati waktu santai walaupun penghasilannya belum begitu tinggi.

Tidak ada komentar: