I
Anakku sayang,..
Kini fajar telah menjelang,
ufuk merah muncul cemerlang,
Bangunlah dirimu segera
sembahyang.
Bekalmu nanti saat janji pasti
telah datang.
Gertakkan gigimu untuk melawan
godaan syaitan.
Bangun dan ambil wudhu menghadap
Tuhan.
Panjatkanlah doa
dengan rintihan.
Adukan perihmu tanpa segan.
II
Anakku...
Usia muda cukupkan upaya,
Kerahkan energi beserta daya.
Agar juangmu kelak
berjaya.
Niscaya hidupmu akan bahagia.
Perbanyak lakukan ibadah sunnat.
Karena ia penjaga semangat.
Untuk hadapi banyak maksiat.
Serta atasi cobaan yang berat.
Kalau sekarang banyak bermain,
hasilnya kelak tentulah lain.
walau sekarang kau kurang yakin,
setelah terbukti sesal tak
mungkin.
III
Tahanlah gejolak didalam dada,
banyak istighfar banyak puasa,
supaya engkau kuat perkasa,
terhindar dari beratnya dosa.
Masa mudamu masa terbaik,
siapkan bekal saat kau balik,
menghadap pada Maha Pemilik,
amal dosamu akan ditilik.
Masa sekarang banyak menghafal,
ingatnya cepat dan juga kekal,
setelah tua otak kan majal,
lidah pun kelu menjelang ajal.
IV
Anakku...
Dimasa muda tuntutlah ilmu,
karena ia jadi bekalmu,
untuk dunia dan akheratmu,
ketika janji sudah bertemu.
Ingat selalu pesan wasiat,
belajar muda bagai memahat,
berat terasa banjir keringat,
tapi lekatnya terasa kuat.
Kalaulah tua baru belajar,
saat membaca terasa lancar,
barulah guru pergi keluar,
lupa semua apa diajar.
V
Nasehat ibu sampai disini,
baiknya bila engkau renungi,
sebagai bekal untuk arungi,
hidup yang berat kelak jalani.
Walau nasehat ini sederhana,
disusun dengan sayang karena,
agar tiada sesal dialam sana,
tatkala nanti ditanyakan-Nya.
Nasehat pendek ini selesai,
Maafkan bila salah dan lalai,
atau keliru dalam mengurai,
kalaulah baik silah dipakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar