Ibnu Qudamah
اُصُوْلُ الفِقْهِ أَدِلَّتُهُ الدَالَّةُ عَلَيْهِ مِنْ حَيْثُ الْجُمْلَةُ لاَ مِنْ حَيْثُ التَّفْصِيْلُ
“Ushul
fiqh itu adalah dalil-dalil fiqh yang menunjukkan kepadanya secara garis besar,
tidak secara terperinci”(Lihat, Raudhatun Nazhir, I:60-61)
Imam al-Ghazali
إِنَّ اُصُوْلَ الْفِقْه عِبَارَةٌ عَن أَدِلَّةِ هذِهِ الاَْحْكَاَمِ وَعَنْ مَعْرِفَةِ وُجُوْهِ دِلاَلَتِهَا عَلَىَ الاَْحْكَامِ مِنْ حَيْثُ الْجُمْلَةُ لاَ مِنْ حَيْثُ التَّفْصِيْلُ
“Sesungguhnya
ushul fiqh itu keterangan tentang dalil-dalil hukum ini dan pengetahuan akan
aspek-aspek penunjukkannya terhadap hukum-hukum, secara garis besar tidak secara
terperinci”(Lihat, al-Mustashfa, I:5)
Ibnu Burhan
اُصُوْلُ الْفِقْهِ عِبَارَةٌ عَنْ جُمَلِ أَدِلَّةِ الاَْحْكَامِ
“Ushul
fiqh itu keterangan tentang dalil-dalil hukum secara garis besar”(Lihat,
al-Wushul ilal Ushul, I:51)
Definisi al-Ghazali di atas mirip dengan versi Ibnu Burhan, Kemiripan tersebut tidaklah mengherankan, karena Ibnu Burhan adalah murid al-Ghazali, dan Ibnu Qudamah telah meringkas kitab al-Mustashfa-nya al-Ghazali, melalui cara ini keduanya (Ibnu Burhan dan Ibnu Qudamah) bertemu.
Abu Ishaq as-Syirazi
دَلاَئِلُ الْفِقْهِ الاِجْمَالِيَةُ
“Ushul
fiqh itu dalil-dalil fiqh secara garis besar”(Lihat, al-Wushul ilal Ushul,
I:51)
Imam al-Haramain
أَنَّ اُصُوْلَ الْفِقْهِ هِيَ أَدِلَّتُهُ وَأَدِلَّةُ الْفِقْهِ هِيَ الاَدِلَّةُ السَّمْعِيَّةُ وَأَقْسَامُهَا نَصُّ الْكِتَابِ وَ نَصُّ السُنَّةِ الْمُتَوَاتِرَةِ وَالاِْجْمَاعُ
“Sesungguhnya
ushul fiqh itu adalah dalil-dalil fiqh. Dan dalil-dalil fiqh itu adalah
dalil-dalil pendengaran (diterima secara riwayat), dan klasifikasinya: nash
Alquran, sunah mutawatir, dan ijma”(Lihat, al-Burhan, I:85)
Abu
Ishaq as-Sirazi, Syekh Abdul Hamid Hakim membuat definisi sebagai berikut:
أُصُوْلُ الْفِقْهِ دَلِيْلُ الْفِقْهِ عَلَى سَبِيْلِ الإِجْمَالِ كَقَوْلِهِمْ مُطْلَقُ الأَمْرِ لِلْوُجُوْبِ وَ مُطْلَقُ النَّهْيِ لِلتَّحْرِيْمِ وَ مُطْلَقُ الإِجْمَاعِ وَ مُطْلَقُ الْقِيَاسِ حُجَجٌ
Ushul
Fiqh itu adalah dalil fiqh secara ijmal (garis besar), seperti ucapan mereka:
keumuman perintah itu menunjukan wajib, keumuman larangan itu menunjukan haram,
keumuman ijma dan qiyas itu adalah hujjah (as-Sulam, hal. 5)
Kesimpulan :
Dilihat dari aspek tarkib idhafi, ushul fiqh adalah dalil-dalil fiqh, bukan ilmu atau pengetahuan tentang dalil-dalil itu. Hal ini berbeda dengan pengertian ushul fiqh dilihat dari aspek ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar