Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki
oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan
positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan
agar wirausahawan tersebut dapat maju atau sukses. Gooffrey G. Meredith
mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
1.
Percaya
Diri
Sifat-sifat
utama di atas dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing
oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran orang lain jangan
ditolak mentah-mentah, pakai itu sebagai masukan untuk dipertimbangkan,
kemudian anda harus memutuskan segera. Anda harus optimis, orang optimis asal
tidak ngawur, Insya Allah bisnisnya akan berhasil. Orang yang tinggi percaya dirinya
adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini
adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat maturity.
Karakteristik kematangan
seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu saja
menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi dia mempertimbangkan secara
kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung
dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, dan
yang paling tinggi lagi ialah kedekatannya dengan Allah Swt. Diharapkan
wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri,
jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.
2.
Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Orang ini tidak mengutamakan
prestise dulu, prestasi kemudian. Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi baru
kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang selalu
memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami
kemajuan. Pernah ada seorang mahasiswa yang mengikuti praktik perniagaan di
suatu perguruan, ia malu menjinjing barang belanjaannya ke atas angkot dia
menjaga gengsinya dengan mencarter mobil taksi. Kebanyakan anak remaja tidak
mau berbelanja ke pasar menemani ibunya karena gengsi. Padahal dengan ikut
menemani ibu dan melihat suasana pasar, banyak pengalaman bisa diperoleh.
Berbagai motivasi akan muncul
dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja
keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan itu pekerjaan
halal.
3.
Pengambilan Resiko
Anak muda sering dikatakan selalu
menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati. Inilah salah satu faktor
pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan risiko dan
tantangan, seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik
orang tuanya, tetapi contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olah raga
beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arung jeram, motor
cross, karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini
dibawa didalam wirausaha yang juga penuh resiko dan tantangan seperti,
persaingan, harga naik turun, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan
ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang,
membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan
tidak lupa berlindung kepada-Nya.
4. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memang ada
dalam diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah
banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu
dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang dipimpin.
Ada pemimpin yang disenangi oleh
bawahan., mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercayai oleh
bawahannya. Namun ada pula pimpinan yang tidak disenangi oleh bawahan, atau dia
tidak senang pada bawahannya, ia banyak curiga pada bawahannya. Ia mau
mengawasi bawahannya tetapi tidak ada waktu untuk itu. Menanam kecurigaan pada
orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat tidak baik pada usaha yang
sedang dijalankan. Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan,
ia harus bersifat responsif.
5. Keorisinilan
Sifat
orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil
disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat
sendiri, ada ide yang orisinil ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil
tidak berarti baru sama sekali, tetap produk tersebut mencerminkan hasil
kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga
melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan
tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.
6. Berorientasi ke Masa
Depan
Seorang wirausahawan haruslah
prespektif, mempunyai visi masa depan, apa yang hendak dilakukan, apa yang
ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi
untuk selamanya. Oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan
pandangan harus ditujukan jauh ke depan, seorang wirausahawan harus menyusun
perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan
dilaksanakan.
7.
Jujur
Sifat jujur akan membawa
kepercayaan kepada rekan usaha dan masyarakat sehingga proses dalam
berwirausaha akan mudah mendapat dukungan dari berbagi pihak. Sifat jujur juga
akan membawa berkah bagi usaha berwirausaha karena sifat yang tidak jujur atau
curang akan membawa kecelakaan.
Adapun
sifat-sifat lain yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah :
1.
Kreativitas
Sifat Keorisinilan
seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Apa
yang dikatakan kreatifv? Carol Kinsey Goman menulis: Beberapa tahun silam,
dalam kolom percaya atau tidak dari koran Ripley, muncul pertanyaan; Selembar
lempengan baja harganya 5 dolar. Jika baja ini dibuat sepatu kuda, harganya
meningkat menjadi 10 dolar. Jika baja ini dibuat jarum jahit harganya akan
menjadi 3.285 dolar dan jika dibuat arloji nilainya akan meningkat menjadi
250.000 dolar. Perbedaan harga 5 dolar dan 250.000 dolar terletak pada
kreatifitas. Jadi kreatifitas ialah menghadirkan suatu gagasan baru dari anda.
Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.
Contoh kegiatan kreatifitas:
Pencipta sepatu roda-gabungan antara sepatu dengan roda. Anak-anak menyusun
permainan balok-balok ia bisa berkreasi membuat berbagai bentuk susunan balok,
yang tadinya belum ia kenal. Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue
dengan resep baru sebagai hasil eksperimen nya. Di laboratorium seorang siswa
mencoba berbagai eksperimen. Seorang murid membuat karangan dalam Bahas
Indonesia. Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya,
seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi,
dan sebagainya.
Jadi kreatifitas adalah kemampuan
untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru
antara unsur data variabel yang sudah ada sebelumnya.
2.
Pemanfaatan Waktu
Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanyalah kita
menggunakan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif. Bagi wirausahawan hari
libur tidak banyak, bahkan mereka menganggap hari libur sebagai peluang bisnis,
mereka tidak libur, tapi melayani kebutuhan masyarakat yang sedang berlibur.
Seorang wirausahawan sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim,
bias mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri, one-man show.
Bagi wirausahawan, tentu pembicaraan lebih fokus pada bisnis, mana ancaman,
yang harus dihindarkan, dan mana peluang yang dapat dimanfaatkan, bertukar
pikiran dengan relasi adalah bahan pembicaraan utama para pelaku bisnis.
Fadel Muhammad menyatakan ada
tujuh ciri yang merupakan identitas melekat pada diri seorang wirausaha.
1. Kepemimpinan
Ini adalah faktor kunci bagi seseorang wirausaha. Dengan keunggulan bidang
kepemimpinan, maka seseorang wirausaha akan sangat memperhatikan orientasi pada
sasaran, hubungan kerja/personal dan efektifitas. Pemimpin yang berorientasi
pada ketiga faktor diatas, senantiasa tampil hangat, mendorong pengembangan
karir stafnya, disenangi bawahan dan selalu ingat pada sasaran yang hendak
dicapai.
2.
Inovasi
Inovasi selalu membawa perkembangan dan perubahan ekonomi, demikian
dikatakan oleh Joseph Schumpeter. Teori Schumpeter merangsang seseorang untuk
berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi
suatu temuan yang menyebabkan berdaya gunanya sumber ekonomi kearah yang lebih
produktif. Seorang wirausahawan, sebagai innovator harus merasakan gerakan
ekonomi di masyarakat. Persoalan-persoalan yang muncul dari gerakan ekonomi
tersebut selalu diantisipasinya dengan penggunaan inovasi.
3.
Cara Pengambilan Keputusan
Menurut ahli kedokteran mutakhir terdapat perbedaan signifikan antara
fungsi otak kiri atau fungsi otak kanan. Otak kiri berfungsi menganalisa atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Otak kanan berfungsi
melakukan pemikiran kreatif tanpa didahului suatu argumentasi. Otak kiri dan
otak kanan senantiasa dilakukan secara bersama-sama. Setiap orang akan berbeda
tekanan pemakaian kedua otak itu. Ada yang cenderung didominasi oleh otak
kanan. Pandangan ini diungkapkan oleh Roger Sperry pada tahun 1981, ia mendapat
hadiah Nobel atas pembuktiannya tentang teori otak terpisah ini. Secara umum
dari 95 % orang yang menggunakan tangan kanan (tidak kidal), bagian kiri otak
tidak hanya mengendalikan bagian kanan tubuhnya tetapi juga melakukan pemikiran
yang analitis, linier, verbal, dan rasional. Fungsi otak kiri lah yang bekerja
apabila anda membuat neraca pembukuan, mengingat nama dan tanggal, atau
penyusunan tujuan dan sasaran. Bagian otak kanan mengendalikan bagian kiri
tubuh manusia dan bersifat holistik, imajinatif, non-verbal, dan artistik.
Apabila anda mengingat kembali wajah orang, perasaan indahnya musik, atau
membayangkan sesuatu, berarti anda memfungsikan otak sebelah kanan. Seorang
wirausahawan adalah mereka yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Itulah
yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif seorang wirausaha yang
seakan-akan memiliki indera ke enam.
4.
Sikap Tanggap Terhadap Perubahan
Sikap tanggap wirausahawan terhadap perubahan relatif lebih tinggi
dibanding dengan orang lain. Setiap perubahan oleh seorang wirausahawan
dianggap mengandung peluang yang merupakan masukan dan rujukan terhadap
pengambilan keputusan.
5. Bekerja Ekonomis dan
Efisien
Seorang wirausahawan melakukan kegiatannya dengan gaya yang smart (cerdas,
pintar, bijak) bukan bergaya seorang mandor. Ia bekerja keras, ekonomis dan
efisien, guna mencapai hasil maksimal.
6. Visi Masa Depan
Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal hingga
keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya merupakan pencerminan
komitmen-kompetensi konsistensi.
7. Sikap Terhadap Resiko
Seorang wirausahawan adalah penentu resiko dan bukan sebagai penanggung
resiko. Sebagaimana dinyatakan Drucker, mereka yang ketika menetapkan sebuah
keputusan telah memahami secara sadar resiko yang bakal dihadapi, dalam arti
resiko itu sudah dibatasi dan terukur. Kemudian kemungkinan munculnya resiko
itu diperkecil. Dalam hal ini penerapan inovasi merupakan usaha yang kreatif
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resiko.
Pendapat lain M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan delapan
karakteristik yang meliputi :
1.
Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2.
Lebih memilih risiko yang moderat.
3.
Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4.
Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5.
Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6.
Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik .
7.
Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah
8.
Selalu menilai prestasi dengan uang.
Wirausaha selalu komitmen dalam
melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan
pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah
diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang
kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada
hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik
bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tinggi karena ada
hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelola secara proaktif dan dipandang
sebagai sumber daya.
Dalam mencapai keberhasilannya,
seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and
Small Enterprise Development Report yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas
W. immerer dikemungkinan beberapa
karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
1.
Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2.
Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam pandangan dan bertindak
terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan,
berencana, dan mengutamakan monitoring.
3.
Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan
bisnis.
4.
Berpikir kreatif dalam kewirausahaan
Menurut Zimmererr untuk mengembangkan keterampilan berfikir, seseorang
menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan
berpikir digunakan otak sebelah kiri,
ciri-cirinya :
1.
Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
2.
Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
3.
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
4.
Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
5.
Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
6.
Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan inovasi
7.
Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
Bygrave mengemukakan ada 10 D
konsep mengenai sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan :
1.
Dream
Seorang wirausaha
mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya
dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian
tsb.
2.
Decisiveness
Seorang wirausaha
adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil
keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan
bisnisnya.
3.
Doers
Seorang wirausaha tidak mau
menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
4.
Determination
Seorang wirausaha dalam
melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau
menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak
mungkin diatasi.
5.
Dedication
Dedikasi seorang
wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6.
Devotion
Devotion berarti kegemaran
atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang
sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya, karena seorang
wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
7.
Details
Seorang wirausahawan
akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia tidak akan mengabaikan
factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8.
Destiny
Seorang wirausaha bertanggung
jawab terhadap nasib dan tujuan yng hendak
dicapainya.
9.
Dollars
Wirausahawan tidak
sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan tetapi
uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
10. Distribute
Seorang wirausahawan
bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang
kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai
sukses dalam bidang bisnis.
Beberapa kelemahan sifat wirausaha Indonesia :
1.
Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
2.
Sifat mentalitet yang suka menerabas
3.
Sifat tak percaya kepada diri sendiri
4.
Sifat tak berdisiplin murni
5.
Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh
Masyarakat kita begitu cepat ingin menikmati waktu santai walaupun
penghasilannya belum begitu tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar