Senin, 03 September 2012

Biography Ratib Al-Haddad

About

Ratib Al-Haddad ini mengambil nama penyusunnya, Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Kumpulan doa dan zikir karangan beliau yang paling terkenan adalah Ratib Al-Haddad.

Biography
Ratib Al-Haddad

Ratib Al-Haddad ini mengambil nama penyusunnya, Imam Abdullah bin Alawi Al Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Kumpulan doa dan zikir karangan beliau yang paling terkenan adalah Ratib Al-Haddad.Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah (bertepatan 26 Mei 16
61).

Ratib ini disusun demi menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut sebagai amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu.

Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung ‘Amir sendiri, iaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Selepas itu Ratib ini dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan tahun 1661 Masehi. Biasanya, ratib ini dibaca berjamaah setelah solat Isya’. Pada bulan Ramadhan ia dibaca sebelum shalat Isya’.

Ketika Imam Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad pun mulai dibaca di Makkah dan Madinah. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahwa siapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali), ia mungkin dikarunia anugerah yang di luar dugaannya.

Setiap ayat, doa, dan nama Allah yang disebutkan di dalam ratib ini telah dipetik daripada Al-Quran dan hadith Rasulullah SAW. Bilangan bacaan setiap dzikir dibuat sebanyak tiga kali, karena ia adalah bilangan ganjil (witir). Hal ini berdasarkan saran Imam Al-Haddad sendiri. Beliau menyusun zikir-zikir yang pendek yang dibaca berulang kali, dan dengan itu memudahkan pembacanya. Zikir yang pendek ini, jika dibaca secara istiqamah lebih baik daripada zikir panjang yang dibuat secara berkala. Ratib ini berbeda dari ratib-ratib yang lain susunan Imam Al-Haddad sebab ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya oleh kumpulan atau jamaah. Semoga usaha kami ini diberkahi Allah. 

Komunitas ini mengajak para pembaca setia Ratib Al-Haddad untuk mengetahui makna dan dalil dari tiap dzikir yang dibaca. Tujuannya, membuat para pembacanya menjadi lebih paham akan kandungan 'gizi' yang terkandung di dalamnya. Sehingga, membuat keyakinan bahwa yang dzikir Ratib Al-Haddad bukan sekadar bacaan belaka tanpa keutamaan, bukan pula sekadar kumpulan bacaan tanpa landasan sanad riwayat yang bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita yang istiqamah membaca Ratib Al-Haddad ini untuk bisa bergabung di dalam grup ini agar semakin istiqamah dan mengetahui ilmunya. Sebab penting sekali, kita mengetahui terlebih dahulu sesuatu yang kita kerjakan dan ucapkan


Tidak ada komentar: