Jumat, 07 September 2012

Ilmu Tashrif / Shorrof

Ilmu Tasrif adalah ilmu untuk memecah-mecah kata atau kalimat supaya diperoleh arti yang berbeda-beda. ( kata dalam Bahasa arab disebut kalimat )

Kata atau kalimat (dalam bahasa arab) ada yang asalnya terdiri dari 3 huruf (Sulasi ) dan ada yang asalnya terdiri dari 4 huruf ( Ruba’i ).

Kata tersebut dalam ilmu tasrif dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Fi’il  atau kata yang menunjukkan pekerjaan
2. Isim atau kata yang menunjukkan arti benda
Fi’il 3 huruf / fi’il Sulasi, ada yang Asli ( Mujarrod ) ada yang mendapat tambahan ( Mazid ). Begitu pula Fi’il 4 huruf / Fi’il Ruba’i, ada yang asli (Mujarrod ) ada yang mendapat tambahan ( Mazid )
Bila tambahannya 1 huruf disebut Mazid biharfin
Bila tambahannya 2 huruf disebut Mazid biharfaini
Bila tambahannya 3 huruf disebut Mazid bisalasati harfin

Fi’il 3 huruf asli disebut atau = Fi’il Sulasi Mujarrod
Fi’il 3 huruf mendapat tambahan 1 huruf = Fi’il Sulasi Mazid biharfin
Fi’il 3 huruf mendapat tambahan 2 huruf = Fi’il Sulasi Mazid biharfaini.
Fi’il 3 huruf mendapat tambahan 3 huruf = Fi’il Sulasi Mazid bisalasati harfin.

Fi’il 4 huruf asli disebut atau = Fi’il Ruba’i Mujarrod
Fi’il 4 huruf mendapat tambahan 1 huruf = Fi’il Ruba’i Mazid biharfin
Fi’il 4 huruf mendapat tambahan 2 huruf = Fi’il Ruba’i Mazid biharfaini

Fi’il yang dengan tambahannya terdiri dari 5 huruf disebut Fi’il Humasi
Fi’il yang dengan tambahannya terdiri dari 6 huruf disebut Fi’il Sudasi

Fi’il: ciri – cirinya antara lain adalah tidak adanya tanwin

Ciri –                            Ciri Fi’il Mady biasanya keadaan huruf pertamanya difathah contoh  فَعُـلَ  فَعِـلَ   فَعَـلَ
Ciri – ciri Fi’il Mudhory biasanya huruf pertamanya berupa huruf-huruf mudhoro’ah (ا ن ي ت  ).افـعـل  تـفـعـل نفـعـل يـفعـل
Ciri – ciri Fi’il Amar biasanya diawali hamzah wasol / alif dan huruf yang akhir disukun    افـعـل
Ciri – ciri Fi’il Nahi  biasanya diawali lam alif dan ta’ dan huruf yang akhir disukun  لاتـفعـل 

Isim: ciri – cirinya antara lain adalah adanya tanwin
Ciri – ciri Isim Fa’il  biasanya huruf pertamanya dipanjangkan  dengan huruf mad فاعـل
Ciri – ciri Isim Maf’ul biasanya diawali Mim, dan ‘ain fi’ilnya / huruf tengahnya dipanjangkan  dengan huruf mad  مفـعـول
Ciri – ciri Isim Zaman, Isim Makan dan Isim Alat antara lain diawali mim  مفـعـل 

  A. Beberapa macam Fi’il antara lain:
·          Fi’il Madi ( kata kerja bentuk Lampau / telah dilakukan )
·         Fi’il Mudhory (kata kerja bentuk sekarang / sedang dilakukan )
·          Fi’il Amar  ( kata perintah )
·          Fi’il Nahi  ( kata larangan )
B.     Beberapa macam Isim antara lain :
·          Isim Masdar  ( kata benda )
·         Isim Fa’il  ( kata sebagai Subyek atau pelaku )
·         Isim Maf’ul ( kata yang sebagai Obyek penderita atau yang dikenahi pekerjaan ).
·         Isim  Zaman ( kata keterangan waktu )
·         Isim Makan ( kata keterangan tempat )
·         Isim Alat ( Kata keterangan alat )

Binak /status lafad

· Lafat yang keadaan huruf hurufnya bersih dari huruf illat (وأي ) dan ‘ain dan lam fi’il-nya tidak berupa huruf sejenis / kembar disebut  Shoheh / berbinak Shoheh.

·  Adapun lafat yang salah satu hurufnya berupa huruf illat disebut lafat Mu’tal atau berpenyakit:   
·         Bila huruf illatnya terdapat pada fa’fiil disebut mu’tal fa’
·         Bila huruf illatnya terdapat pada ‘ain fiil disebut mu’tal ‘ain
·  Bila huruf illatnya terdapat pada lam fiil disebut mu’tal lam.

·   Suatu keadaan lafat yang huruf pertama / fa’ fi’ilnya berupa huruf illat wawu atau ya’ disebut ber-Binak Misal: ( وعـد / يـسـر  )
·         Bila huruf pertama / fa’ fiilnya berupa wawu disebut missal wawi
·         Bila huruf pertama / fa’ fiilnya berupa ya’ disebut missal Ya’i

·   Suatu keadaan lafat yang huruf tengah / ‘Ain fi’ilnya berupa huruf illat wawu atau ya’ disebut ber-Binak Ajwaf : ( كـون / سـيـر  )
·   Bila huruf tengah / ‘Ain fiilnya berupa wawu disebut Ajwaf wawi
·   Bila huruf tengah / ‘Ain fiilnya berupa ya’ disebut Ajwaf Ya’i

·   Suatu keadaan Lafat yang huruf terahir / lam fi’ilnya berupa huruf illat wawu atau ya’ disebut ber-Berbinak Naqis. (خسـي   غـزو /)
·         Bila huruf terahir / lam fi’ilnya berupa wawu disebut Naqis wawi
·         Bila huruf terahir / lam fi’ilnya berupa ya’ disebut Naqis Ya’i

·    Suatu keadaan lafat yang huruf pertama / Fa’ fi’ilnya berupa huruf illat Alif / Hamzah disebut ber-Binak Mahmuz Fa’. ( أمـل )
·    Suatu keadaan lafat yang huruf tengah / ‘Ain fi’ilnya berupa huruf illat Alif / Hamzah disebut ber-Binak Mahmuz ‘Ain. ( سـأل )
·     Suatu keadaan Lafat yang huruf terahir / lam fi’ilnya berupa huruf illat Alif / Hamzah disebut ber-Berbinak Mahmuz Lam. ( قـرأ )
·   Suatu keadaan lafat yang huruf tengah dan huruf terahir / ‘Ain dan Lam fi’ilnya sama atau kembar disebut berbinak Mudo’af: ( فـرر )
·   Suatu keadaan lafat yang huruf tengah dan huruf terakhir / ‘Ain dan Lam fi’ilnya berupa huruf illat wawu / ya’ disebut ber-Binak Lafif Maqrun. ( ( سـوي 
·   Suatu keadaan lafat yang huruf pertama dan huruf terakhir / Fa’ dan Lam fi’ilnya berupa huruf illat wawu / ya’ disebut ber-Binak Lafif Mafruq.(   ( وقـي


Tidak ada komentar: