Assalaamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Berikut adalah beberapa dari pesan-pesan Rasulullah
Sholallahu 'alaihi wasallam pada kaum perempuan. Semoga bermanfaat.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan
hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan hendaklah engkau sekalian
melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu
diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang
paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika
engkau membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan
wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita." Muttafaq Alaihi dan lafadznya
ini (versi) menurut Bukhari.
Menurut (versi) riwayat Muslim: "Jika
engkau menikmatinya, engkau dapat kenikmatan dengannya yang bengkok, dan jika
engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya, dan mematahkannya adalah menceraikannya."
(dari Kitab Hadits Bulughul Maram min Adilatil Ahkam)
Dan ingatlah, Hadits Shohih Muslim no 4621
dengan derajat mutafaq 'alaihi:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Seseorang datang menghadap Rasulullah
SAW dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan
baik? Rasulullah SAW. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa?
Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa?
Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa?
Rasulullah SAW. menjawab lagi: Kemudian ayahmu."
(Shahih Muslim No.4621)
"Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah
benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang
sholehah." (HR. Muslim)
"Wanita dinikahi karena empat faktor,
yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan
karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua
tanganmu." (HR. Muslim)
"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak." (HR. Abu Dawud)
"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak." (HR. Abu Dawud)
"Barangsiapa mengawini seorang wanita
karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan
barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan
menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang
keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini
seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian
seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan
memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya." (HR.
Bukhari)
"Sebaik-baik perempuan ialah yang paling
ringan mas kawinnya." (HR. Ath-Thabrani)
Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits
Qudsi): "Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan
akhirat bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak
berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia
dengan seorang isteri mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat
menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang
tidak bersamanya. (HR. Ath-Thahawi)
"Janganlah seorang isteri memuji-muji
perempuan lain di hadapan suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah
dia melihat perempuan itu." (HR. Bukhari)
"Janganlah seorang isteri minta cerai
dari suaminya tanpa alasan (sebab yang dibenarkan), niscaya dia tidak akan
mencium bau surga yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh
tahun." (HR. Ibnu Majah)
"Seorang isteri yang ketika suaminya
wafat meridhoinya maka dia (isteri itu) akan masuk surga." (HR. Al Hakim
dan Tirmidzi)
"Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang
wanita yang suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya."
(Mutafaq'alaih)
"Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya." (HR. Ahmad)
"Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi." (HR. Abu 'Asaakir)
"Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya." (HR. Ahmad)
"Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi." (HR. Abu 'Asaakir)
"Janganlah seorang laki-laki mu'min
(orang beriman) membenci isterinya yang beriman. Bila ada perangai yang tidak
disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya yang lain." (HR.
Muslim)
"Isteri yang paling besar berkahnya
ialah yang paling ringan tanggungannya.: (HR. Ahmad dan Al Hakim)
"Saling berwasiatlah kalian tentang kaum perempuan dengan baik-baik. Mereka itu adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa menguasai apa-apa dari mereka, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji (zinah), pisahkanlah diri kalian dari tempat tidur mereka atau lakukan pemukulan yang tidak membekas. Apabila mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Kalian punya hak atas mereka dan mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak oleh orang yang tidak kalian sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi sandang-pangan kepada mereka (isteri-isterimu) dengan yang baik-baik." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
"Saling berwasiatlah kalian tentang kaum perempuan dengan baik-baik. Mereka itu adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa menguasai apa-apa dari mereka, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji (zinah), pisahkanlah diri kalian dari tempat tidur mereka atau lakukan pemukulan yang tidak membekas. Apabila mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Kalian punya hak atas mereka dan mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak oleh orang yang tidak kalian sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi sandang-pangan kepada mereka (isteri-isterimu) dengan yang baik-baik." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Tak peduli nenek, ibu, anak, adik-kakak,
calon istri, istri, kemenakan, saudara sepupu, teman perempuan dan lain-lain,
selama mereka perempuan, mereka adalah perempuan, dengan segala keluar-biasaan
baik dan buruknya, yang lelaki juga tak akan hidup nikmat tanpanya.
Perempuan dan lelaki memang patut dan harus
berbeda, yang justru memang dimaksudkan untuk saling melengkapi, sebagai
persayaratan keseimbangan alamNya.
Maka saling memahami antara keduanya, adalah
jalan satu-satunya, insya Allah, agar hidup bersama dengan damai, dan
mendapatkan manfaatnya, anugrah agung yang mungkin dapat saja dilupakan,
padahal tersedia, dari Allah Subhanahu wa ta'aala, Pengatur dan Pemilik Alam
Semesta, yang menciptakanmu dan aku.
Ingatlah pula, "Perempuan adalah belahan separo (yang sama) dengan pria." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Ingatlah pula, "Perempuan adalah belahan separo (yang sama) dengan pria." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Namun kepada kaum perempuan, Rosululloh
shololollohu 'alaihi wasallam juga berpesan, sebuah pesan penting:
"Wahai kaum perempuan, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum perempuan).
Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum perempuan. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin."
"Wahai kaum perempuan, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum perempuan).
Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum perempuan. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin."
(HR. Bukhari)
Bagi yang telah membuat kesalahan, belajarlah
darinya. Akupun juga. Amiin.
"Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan
sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat." (HR. Addarami)
"Sesungguhnya Allah menerima taubat hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan." (HR. Ahmad)
Dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu dia berkata:
"Sesungguhnya Allah menerima taubat hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan." (HR. Ahmad)
Dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu dia berkata:
Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam,
sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa
yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu
setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku
ampuni.
Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau
datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa
menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan
ampunan sebesar itu pula.”
(HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan
shahih.”, dari Kitab Syarah Arba'in An Nawawi)
Dan dari Al Quran, Al Hujuraat ayat 13: Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (teliti).
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (teliti).
Wallahua'lam.
Wassalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Wassalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar