Mengenai mereka
itu sungguh berada dalam kemungkaran yang nyata, siapapula yang
mengeluarkan
larangan membaca Alqur’an di malam jum’at..?, boleh Yaasiin atau boleh
apapun dari ayat
Alqur’an,
Mereka mengatakan
tak boleh ada dalil pengkhususan suatu ibadah disuatu hari atau waktu,
darimana hukum
ini muncul..?, hanya ada pada orang bodoh yang tak mengerti hadits, mereka
itu tak tahu
hadits, hanya tahu menukil - nukil lalu mengatakan sesat pada orang lain.
Berikut riwayat
shahih mengenai diperbolehkannya mengada – adakan suatu amal tanpa
diperintah oleh
Rasul saw :
ia selalu selesai
fatihah ia membaca surat Al Ikhlas dulu, baru surat lainnya, maka ia telah
menyamakan
Fatihah dengan surat Al Ikhlas, ia membuat surat Al Ikhlas mesti ada pada
setiap rakaatnya.
bukankah hal ini
tidak pernah diajarkan oleh Rasul saw..?
Maka makmumnya
protes, dan ia tetap bersikeras, maka ia dilaporkan pada Rasul saw, maka
Rasul saw
memanggilnya, dan menanyakan apa sebab perbuatannya itu..?
Maka Imam Masjid Quba
itu berkata : aku mencintai surat
Al Ikhlas, maka aku tak mau
melepasnya pada setiap rakaat.
Maka Rasul saw
menjawab : Cintamu pada surat Al
Ikhlas akan membuatmu masuk
sorga! (Shahih Bukhari Bab Adzan).
Berkata Hujjatul
islam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy dalam kitabnya Fathul Baari Bisyarah
Shahih Bukhari
mensyarahkan makna hadits ini beliau berkata :
وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى جَوَازِ تَخْصِيصِ بَعْضِ الْقُرْآنِ بِمَيْلِ النَّفْسِ إِلَيْهِ وَالِاسْتِكْثَارِ مِنْهُ وَلَا يُعَدُّ ذَلِكَ هِجْرَانًا
لِغَيرِْهِ
“pada riwayat ini menjadi dalil diperbolehkannya mengkhususkan sebagian
surat
Alqur’an dengan keinginan diri padanya, dan memperbanyaknya dengan
kemauan
sendiri, dan tidak bisa dikatakan bahwa perbuatan itu telah mengucilkan
surat lainnya”
(Fathul Baari
Bisyarah Shahih Bukhari Juz 3 hal 150 Bab Adzan).
Jelaslah sudah
kebodohan mereka akan ilmu hadits, bahwa Rasul saw tak pernah melarang
seseorang
mengkhususkan Alqur’an atau lainnya dari beragam ibadah untuk dibaca disuatu
waktu atau
tempat, bahkan jika hal itu karena cintanya pada ibadah itu maka itu akan
membuatnya masuk
sorga, demikian kabar gembira dari Rasulullah saw. Wallahu a’lam
Sumber
: (Kenalilah aqidahmu 2)
2 komentar:
Tapi menurut saya hadist itu tdk bisa di jadikan dalil yasinan malem jum'at Bu....karena konteksnya beda tidak ada korelasinya.....ma'af loh bu....
Posting Komentar