Hadits riwayat Abu Dawud dan Abu Nu’man dalam
kitab Al-Hilyah :
Nabi Muhammad Saw. bersabda yang maksudnya :
“Barangsiapa mengikhlashkan dirinya kepada Allah (dalam beribadah) selama 40
hari maka akan zhahir sumber-sumber hikmah daripada hati melalui lidahnya”.
(HR. Abu Dawud dan Abu Nu’man dalam alhilyah).
Imam at Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik
radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda:
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ
يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ
النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ
“Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40
hari secara berjama’ah dengan mendapatkan
Takbiratul pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua
kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat
kemunafikan.” (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani (wahabi majnun)
di kitab Shahih Al Jami’ II/1089, Al-Silsilah al-Shahihah: IV/629 dan VI/314).
hadits yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dalam
Syu’abul Iman, dari Anas bin Malik radliyallah ‘anhu:
مَنْ وَاظَبَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ أَرْبَعِيْنَ
لَيْلَةً لا تَفُوْتُهُ رَكْعَةٌ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا بَرَاءَتَيْنِ،
بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
“Siapa yang menekuni (menjaga dengan teratur)
shalat-shalat wajib selama 40 malam, tidak pernah tertinggal satu raka’at pun
maka Allah akan mencatat untuknya dua kebebasan; yaitu terbebas dari neraka dan
terbebas dari kenifakan.” (HR. Al-Baihaqi, Syu’abul Iman, no. 2746)
Hadits qudsy shahih Riwayat Hakim Dari Abu Darda
Ra. berkata : “Aku mendengar Rasulullah Saw. Bersabada, “Sesungguhnya Allah Swt
berfirman kepada Isa As. : “Aku akan mengirimkan satu umat setelahmu (ummat
Muhammad Saw.), yang jika Aku murah hati pada mereka, mereka bersyukur dan
bertahmid, dan jika Aku menahan diri, mereka sabar dan tawakal tanpa [harus]
mempunyai hilm (kemurahan/kemurahan hati) dan ‘ilm (ilmu) .”
Isa bertanya: “Bagaimana mereka bisa seperti itu ya
Allah, tanpa hilm dan ‘ilm? Allah menjawab: “Aku memberikan mereka sebagian
dari hilmKu dan ‘ilmu-Ku.” [HR. Hakim. Katanya Hadits ini shahihmenurut syarat
Bukhary, tetapi ia tidak meriwayatkannya, sedangkan adzahaby
menyepakatinya". I/348] Keterangan : Hadits ini juga terdapat pada
Muntakhab hadits SyaikhulHadits Maulana Yusuf, Hadits No. 27, Bab ikhlash dan
Juga terdapat pada kitab Ucapan Nabi Isa as dalam kisah-kisah literature umat islam,
Tarif Khalidi.
Dalam hadits qudsy (Kitab Futuh Mishr wa
Akhbaruha, Ibn ‘Abd al-Hakam wafat 257 H). Allah mewahyukan kepada Isa untuk
mengirimkan pendakwah ke para raja di dunia. Dia mengirimkan para muridnya.
Murid-muridnya yang dikirim ke wilayah yang dekat menyanggupinya, tetapi yang
dikirim ke tempat yang jauh berkeberatan untuk pergi dan berkata: “Saya tidak
bisa berbicara dalam bahasa dari penduduk yang engkau mengirimkan aku
kepadanya.” Isa berkata: “Ya Allah, aku telah memerintahkan murid-muridku apa
yang Kau perintahkan, tetapi mereka tidak menurut.” Allah berfirman kepada Isa:
“Aku akan mengatasi masalahmu ini.” Maka Allah membuat para murid Isa bisa
berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus.
Dalam hadis qudsi, Nabi Isa as. Juga bersabda: “Isa
As. berkata: “Buat kalian tidak ada gunanya mendapat ilmu yang belum kalian
ketahui, selama kalian tidak beramal dengan ilmu yang telah kalian ketahui.
Terlalu banyak ilmu hanya menumbuhkan kesombongan kalau kalian tidak beramal
sesuai dengannya.” [ Diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad
al-Syaibani) Ibn Hanbal (... – 241 H), Kitab al-Zuhd, 327. Dan (Abu Hamid
Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:69-70].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar