Telah menulis hujjattul islam alhabib abdullah bin
alwi al haddad:
"sangat
dianjurkan dan menjadi kebagusan bagi anak turun al bani alawy untuk mengajak
orang lain ke jalan para leluhurnya,dan tidaklah mulia bagi mereka yg membuang
jalan leluhurnya atau tidak mencatatkan dirinya dalam thoriqoh tersebut padahal
dia dari golongan anak turun bani alawy,hanya saja dibolehkan mereka mengambil
thoriqoh lain (bukan akidah)hanya sekedar sebagai tabarruk Itupun harusnya
disertai dgn ikatan dirinya kpd manhaj alwiyin dlm akidah dan thoriqohnya,maka
barang siapa yg mengenyampingkan jalan para salaf alawiyin secara akidah dan
thoriqoh dgn meninggalkanya, sesungguhnya dia tidak akan mendapatkan barokah
dalam kehidupanya"
Begitu pula alhabib muhammad bin ahmad bin ja'far alhabsy
telah menulis:
"barang siapa yg menyimpang dan membuat buat
terutama dari pada anak turun al ba alwy serta bangga dgn tidak mengikuti jalan
para salafnya sesungguhnya dia di akhir usianya dalam kesengsaraan dan
kegagalan dan tidak akan pernah sukses secara dhohir dan batin walaupun dia
mencapai dalam kedudukan yg tinggi.
Siapa siapa yg mengikuti dan menteladani para salafnya niscaya dia akan selamat dan siapa siapa yg menyimpang dari jalan mereka niscaya akan menyesal,beradab kpd mereka adalah jalan,penteladanan kpd mereka adalah sebuah hakikat,sesungguhnya sifat taqwa secara terperinci dan global telah tertuang pada diri mereka para salafusholeh dgn sempurna yg dituangkan oleh orang2 tua mereka dalam mendidik mereka dijalan yg lurus dan di ridloi,itulah jalan kebenaran ibarat tali yg kuat hendaklah kita berpegangan denganya,tidaklah berpengangan dan ikut dengan mereka kecuali akan merasakan nikmat ketaqwaan dan tidaklah menyimpang dari mereka kecuali sebuah musibah dan petaka,jalan mereka sangatlah jelas dan terang laksana matahari di siang bolong yg tidak perlu untuk diragukan lagi".
( Dinukil dari kitab alam an nibras fi tanbih ala manhaj al akyas lil habib assayid abdullah bin alwi al athas ra wafat thn 1331 h)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar